News & Event
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1
  • slide 1

Agung Podomoro pacu penjualan high rise properti di berbagai kota

SHARE :

Jakarta (ANTARA) – PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham: APLN) mulai mendorong penjualan high rise properti di seluruh kota dan wilayah Indonesia seiring dengan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada tahun ini.

Assistant Vice President Marketing Agung Podomoro Yenti Lokat dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya menyediakan high rise properti di beberapa kota besar untuk memenuhi kebutuhan hunian, komersial, hingga perkantoran masyarakat produktif.

Dia merinciberbagai proyek tersebut diantaranya Podomoro City Deli Medan, Borneo Bay City, The Sky Apartment, dan Podomoro Golf View.

Menurut dia, peluang investasi high rise properti sangat lebar dikarenakan adanya pertumbuhan permintaan apartemen dan harga apartemen, serta kemudahan pembayaran dari developer.

“Keputusan investor untuk membeli produk properti Agung Podomoro sangat tepat karena beberapa faktor diantaranya imbal hasil tinggi, lokasi super strategis, fasilitas premium terintegrasi dan rekam jejak pengembang yang solid,” ujar Yenti.

Dalam kesempatan sama, Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya memproyeksikan trend properti high rise akan mengalami peningkatan, seiring dengan tingginya minat pasar terhadap permintaan pada segmen apartemen dan perkantoran.

“Kami bersyukur di tengah situasi yang dinamis, permintaan terhadap produk Agung Podomoro, khususnya pada hunian vertikal dan bisnis perkantoran masih cukup tinggi,” ujar Agung.

Dengan stimulus ekonomi yang positif, lanjut dia, kebutuhan properti di Indonesia juga terus meningkat dalam dua tahun terakhir, terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan ekonomi tumbuh 5,3 persen sepanjang 2022.

Selain itu, tahun lalu indeks permintaan properti meningkat 16,4 persen year on year (yoy) dan Lembaga Riset Internasional McKinsey Global Institute memperkirakan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030.

“Melihat situasi ini, segmen apartemen dan perkantoran masih akan menjadi investasi yang diprioritaskan untuk menunjang aktivitas dan mobilitas konsumen yang semakin tinggi ke depan,” kata Agung.

Bank Indonesia melaporkan sejak 2022 indeks harga apartemen mulai tumbuh positif, mengakhiri tren pertumbuhan negatif sejak 2018. Ini ditopang dari indeks permintaan yang juga tumbuh positif sejak akhir 2021.